Jawaban:
Ya, benar bahwa Yahudi dan Nasrani juga ada yang masuk surga. Yahudi yang masuk surga adalah mereka yang taat kepada nabi-nabi mereka di zaman mereka. Misalnya adalah para pengikut nabi Musa ‘alaihis salam. Nasrani yang masuk surga adalah mereka yang taat kepada nabi ‘Isa alaihis salam di zaman beliau.
Adapun setelah diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Yahudi dan Nasrani yang bisa masuk surga adalah mereka yang taat kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan kata lain, mereka yang masuk Islam dan baik keislamannya. Allah ta’ala berfirman:
ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫَﺎﺩُﻭﺍ ﻭَﺍﻟﻨَّﺼَﺎﺭَﻯٰ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺌِﻴﻦَ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓَﻠَﻬُﻢْ ﺃَﺟْﺮُﻫُﻢْ ﻋِﻨﺪَ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﺧَﻮْﻑٌ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺰَﻧُﻮﻥَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shalih, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al Baqarah: 62)Seorang ahli tafsir dari kalangan Tabi’in bernama Qatadah rahimahullah berkata menafsirkan makna Shabiin:
ﻗﻮﻡ ﻳﻘﺮﺀﻭﻥ ﺍﻟﺰﺑﻮﺭ ﻭﻳﻌﺒﺪﻭﻥ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﻳﺼﻠﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻜﻌﺒﺔ ﻭﻳﻘﺮﻭﻥ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﺧﺬﻭﺍ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺩﻳﻦ ﺷﻴﺌﺎ
“Mereka adalah suatu kaum yang membaca kitab Zabur, beribadah kepada Malaikat, shalat menghadap Ka’bah, dan mengakui adanya Alloh ta’ala. Mereka mengambil sesuatu dari setiap agama.” (Tafsir Al Baghawi)Adapun orang Yahudi dan Nashrani yang tidak mau beriman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mendustakan dan bahkan mempermainkan ayat-ayat Alloh dan merubah kitab suci nabi mereka, mereka tidak akan masuk surga. Alloh ta’ala menjelaskan:
ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻭَﻛَﺬَّﺑُﻮﺍ ﺑِﺂﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻫُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al Baqarah: 39)ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻦ ﺗَﻤَﺴَّﻨَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻳَّﺎﻣًﺎ ﻣَّﻌْﺪُﻭﺩَﺓً ۚﻗُﻞْ ﺃَﺗَّﺨَﺬْﺗُﻢْ ﻋِﻨﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻬْﺪًﺍ ﻓَﻠَﻦ ﻳُﺨْﻠِﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻬْﺪَﻩُ ۖ ﺃَﻡْ ﺗَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
“Dan mereka (orang-orang Yahudi) berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Katakanlah: “Sudahkah kalian menerima janji dari Alloh sehingga Alloh tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kalian hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” (Al Baqarah: 80)Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻣﻮﺳﻰ ﺣﻴﺎ ﻣﺎ ﻭﺳﻌﻪ ﺇﻻ ﺍﺗﺒﺎﻋﻲ. ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺏ ﺷﻌﺐ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ، ﻭﻫﻮ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ.
“Seandainya Musa masih hidup, dia tidaklah memiliki keleluasaan kecuali harus mengikutiku.” (Hadits riwayat Ahmad dan Al Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman, dari hadits Jabir radhiallahu ‘anhu. Hadits tersebut adalah hadits hasan)Hadits tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi yang masih hidup setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wajib untuk beriman kepada beliau, wajib untuk masuk Islam. Karena nabi mereka saja (yaitu Nabi Musa) seandainya masih hidup di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wajib untuk mengikuti beliau.
Dakwah yang dahulu dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang Yahudi dan Nashrani menunjukkan bahwa jika mereka tetap berada pada agama mereka yang dahulu, berarti mereka berada di atas kebatilan, dan tidak akan masuk surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar