Mengapa Wanita Menjadi Penghuni Neraka yang Terbanyak

Judul diatas , sepintas lalu nampak seperti menyudutkan wanita, namun percayalah bahwa niatan kami bukanlah seperti itu, kami hanyalah sekedar menyampaikan hadits yang merupakan ucapan Rasulullah. Dan tujuan dari penyampaian ini adalah untuk saling menasehati agar kita semua selalu waspada supaya terhindar dari perkara ini, sebagaimana perintah ALLAH yang tercantum dalam AL-QUR’AN sebagai berikut :

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS ALI IMRAN : 104)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS AT TAHRIIM : 6)

Di dalam kisah sewaktu Rasulullah mi’raj, beliau diantar oleh malaikat jibril untuk melihat surga dan neraka. Di sana oleh ALLAH ditampakkan pada beliau gambaran-gambaran apa yang akan terjadi kelak di surga dan di neraka.

Tentang hal ini, Rasulullah SAW bersabda :“Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Di dalam hadits di atas, tidak dijelaskan mengapa fuqara menjadi penghuni surga terbanyak dan mengapa wanita menjadi penghuni neraka terbanyak.

Di dalam kisah yang lain, ketika terjadi gerhana matahari, di mana Rasulullah Saw dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana dengan shalat yang panjang , beliau melihat Surga dan neraka.
Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya :

“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya : “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab : “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ”
(HR. Bukhari dari Ibnu Abbas r.a)

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda :“ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah r.a)

Jika kita simpulkan, berdasarkan hadits-hadits di atas, maka yang menjadi penyebab kenapa wanita mukmin banyak menghuni Neraka adalah :

1. Kufur Terhadap Kebaikan Kebaikan Suami

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hal ini sering terjadi pada keluarga orang-orang muslimin, yaitu seorang isteri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari.
yang harus dilakukan oleh seorang istri ialah bersyukur terhadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan-kebaikan sang suami, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan ridho terhadap istri yang berkarakter seperti itu sebagaimana dijelaskan Rasulullah.

“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)

2. Durhaka Terhadap Suami


Kedurhakaan itu adalah berupa ucapan-ucapan yang kasar, tidak mau melayani kebutuhan seksual suaminya atau bermuka masam ketika melayaninya atau menghindari suami ketika hendak disentuh dan dicium atau menutup pintu ketika suami hendak mendatanginya dan isteri keluar rumah tanpa izin suaminya walaupun hanya untuk mengunjungi kedua orang tuanya. Yang demikian seakan-akan seorang istri lari dari rumah suaminya tanpa sebab syar’i. Bentuk lain adalah apabila seorang istri tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu, melakukan puasa sunnah tanpa izin suaminya.

“Tidak halal bagi seorang wanita berpuasa, sementara suaminya hadir (ada di rumah) kecuali dengan izinnya, dan dia tidak boleh mengizinkan seseorang di rumahnya kecuali dengan izinnya” (H.R. Bukhari. Muslim dan Lain-lain)

Bahwa sesungguhnya ALLAH telah mewajibkan kepada seorang isteri untuk ta’at kepada suaminya, dan haram hukumnya berbuat durhaka terhadap suami, karena suami mempunyai keutamaan dan memikul tanggung jawab terhadap dirinya. Sehubungan dengan hal ini Rasulullah SAW bersabda :

“Seandainya aku diberi wewenang untuk memerintah seseorang
agar bersujud terhadap orang lain, niscaya aku perintahkan kepada wanita untuk bersujud kepada suaminya, karena hak suami
yang besar terhadap dirinya”

Di dalam sebuah Hadits Sakhih dikisahkan :
Dari Abu Hurairah RA menceritakan: bahwa Rasulullah SAW bersabda “Apabila seorang lelaki mengajak istrinya ke tempat tidurnya, lalu si istri menolaknya, maka para malaikat melaknatnya sampai pagi hari” (H.R. Imam Bukhari)

3. Tabarruj


Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki. (Jilbab Al Mar’atil Muslimah halaman 120).

Di jaman sekarang banyak kita jumpai wanita yang mengaku Islam, tapi suka memamerkan keindahan tubuhnya, dengan memakai pakaian yang menampakkan bagian-bagian tertentu agar kelihatan seksi.
Ada juga wanita Islam yang sudah memakai jilbab, namun tidak memenuhi syarat-syarat menutup aurat sesuai aturan Islam, karena demikian ketat sehingga menampakkan lekuk bentuk tubuhnya.

Definisi menutup aurat menurut Islam adalah menutup bagian aurat dari pandangan mata, sehingga tidak terlihat lagi lekuk bentuk bagian aurat tersebut. Ini berarti pakaian muslimah yang memenuhi syarat haruslah longgar , agar bisa menyembunyikan lekuk bentuk bagian aurat.

Adalah masuk akal, bila dosa membuka aurat ini banyak menjerumuskan wanita mukmin ke neraka, karena demikian banyak kita jumpai wanita mukmin yang lalai dari hal ini. Dan membuka aurat ini biasa dilakukan setiap hari hampir sepanjang hidup, sehingga dosanya sudah pasti bertumpuk – tumpuk menjadi demikian banyak, jadi wajar bila hal ini menjadi penyebab azab neraka.

Bahwa laki-laki mempunyai tanggung jawab melindungi dan menafkahi wanita , yang tercermin dari hubungan laki-laki dan wanita di dalam suatu pernikahan. Bahwa laki-laki menjadi pemimpin bagi wanita. Suatu ketika kaum wanita merasa iri terhadap kaum laki-laki, sehingga turunlah Firman ALLAH sebagai berikut :

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS AN NISAA’ : 32 )

Pernah suatu ketika Isteri2 Rasulullah SAW memprotes Beliau, meminta tambahan uang belanja. Hal ini membuat Rasulullah sedih, yang kemudian ternyata ini membawa hikmah turunnya ayat sbb :

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut`ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.” (QS AL-AHZAB : 28 S/D 29)

Ayat AL-QUR’AN ini sejalan dengan Hadits yang telah dibahas di atas yaitu :
“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr. Lihat Al Insyirah fi Adabin Nikah halaman 76)

Maka dari itu wahai saudari-saudariku para mukminat, sekali lagi....berhati-hatilah..., janganlah mengikuti bisikan syaitan yang mengajak cenderung kepada kehidupan dunia. Dan jangan terbujuk rayu oleh orang-orang yang menyerukan emansipasi, atau persamaan gender, yang begitu pintar membuat hal ini seolah-olah baik di mata kita. Itulah tipuan syaitan yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka. Naudzu billaahi min dzaalik !!!..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages