Pertanyaan: Hadits-hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat sekelompok orang di surga dan di neraka dan beliau menyebutkan keadaan-keadaan mereka -terkhusus riwayat-riwayat tentang Mi’raj-. Apakah hal tersebut menunjukkan bahwa sekarang ini surga dan neraka terdapat penghuni dari penduduk dunia?
Syaikh Ubaid Al-Jabiry -hafizhahullah- menjawab sebagai berikut:
Wahai anakku, kewajiban atas seorang muslhm, jika telah sampai kepadanya sebuah hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah beriman dengannya, membenarkan dan menerimanya, baik dia memahami maknanya atau tidak.
Kemudian jika dia mendapatkan jalan untuk memahami maknanya, baik dengan nash hadits yang lain atau dengan penafsiran seorang shahabat atau dengan ijma’ para imam yang terpercaya dari ahli agama yang benar dari ulama Islam dan Sunnah, maka hendaknya dia memuji Allah yang telah memberikan petunjuk kepadanya untuk memahami hal-hal masih belum jelas dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jika dia tidak mendapatkan keterangannya, maka wajib atasnya untuk menempuh jalan para ulama yang kokoh keilmuannya, yang telah Allah meninggikan penyebutan mereka di dalam firman-Nya,
“Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, ‘Kami beriman dengannya, semuanya itu dari sisi Rabb kami’.” (Ali Imran: 7)
Jika engkau memahami hal ini, maka hadits-hadits yang telah engkau sebutkan dan yang serupa dengannya yang menyebutkan tentang nikmat dan adzab, menurutku dapat dilihat pada dua sisi:
Pertama, maknanya adalah sebagaimana yang ditunjukkan oleh hadits, yaitu terdapat penduduk dunia yang berada di surga dan neraka (sekarang ini).
Kedua, keadaan-keadaan yang diberitakan oleh (Nabi) Ash-Shadiqal Mashduq shallallahu ‘alaihi wasallam ini adalah tentang keadaan alam barzakh. Allah menunjukkan kepada beliau tentang keadaan mereka. Seorang hamba akan mendapatkan nikmat atau adzab di alam kuburnya, sebagaimana telah mutawatir beritanya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sisi kedua inilah yang jiwaku condong kepadanya dan hatiku tenang dengannya. Dan ilmunya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar