Menunda Shalat Dzuhur Di Waktu Udara Panas
Disunahkan mendunda shalat dzuhur ketika udara sangat panas dan matahari terik menyengat hingga udara menjadi lebih dingin, agar orang yang shalat tidak terganggu kekhusuannya karena udara yang panas. Yang demikian memudahkan bagi orang-orang yang keluar dari rumah untuk shalat dzuhur di masjid berjama’ah dibawah sengatan sinar matahari kecuali hari Jumat tidak disunahkan menunda shalat jum’at walaupun udara sangat panas dan matahari terik menyengat.
عَنْ أَبِي هرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : إِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (رواه الشيخان)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulallah saw bersabda: “Jika udara sangat panas menyengat maka tundalah shalat, karena panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api neraka jahannam” (HR Bukhari Muslim)
Udzur Shalat
Tidak ada udhur atau tidak dibenarkan bagi seorang Muslim menunda shalat kecuali bagi-orang yang mempunyai udzur:
Tidur
Lupa
Terpaksa
Musafir yang menggabung shalatnya
عَنْ أَبِي هرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : إنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيطٌ إنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصلاةَ حَتَّي يَجِيْئَ وَقْتُ الْأُخْرَى (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulallah saw bersabda: “Orang yang ketiduran tidak dikatakan tafrith (meremehkan). Sesungguhnya yang dinamakan meremehkan adalah orang yang tidak mengerjakan shalat sampai datang waktu shalat berikutnya.” (HR. Muslim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar